Belajar Arsitektur Dari Syahrini

 

Mendengar nama Syahrini, siapa yang pertama kali terlintas di benak anda? Tentunya si artis cantik yang cetar membahana ini. Syahrini sukses berkiprah di industri hiburan tanah air sebagai penyanyi. Penampilannya yang selalu terlihat glamour tak jarang membuat heboh publik di berbagai media khususnya media sosial. Tak heran jika apapun yang dilakukan seorang Syahrini selalu menjadi trending topic. Berlibur keluar negeri, membuat berbagai jargon dan memiliki selera fashion yang mahal seringkali menimbulkan pro dan kontra antara fans dan haters.

“Hidup itu jangan terlalu serius shaaayyyy.. bentar di Jerman, bentar di Holland, bentar di Italy, bentar di Swiss, apasihhh semua ini.. Hempas datang lagi, hempas datang lagi, syantieekkk!”

Penggalan kalimat tadi diucapkan Syahrini saat berlenggak-lenggok menyeberangi salah satu ruas jalan di Geneva, Switzerland. Belasan ribu komentar dan sedikitnya 67.000 likes di video singkat berdurasi 15 detik pada akun instagramnya @princessyahrini pertanggal 12 januari 2016 menunjukkan bahwa memang banyak orang yang tertarik mengikuti aktivitas sehari-hari Syahrini.

Memiliki hobi berlibur keluar negeri lalu berfoto-foto dengan latarbelakang bangunan arsitektur dari berbagai belahan dunia, dapat dijadikan referensi pengetahuan dan pegalaman menarik, meskipun kita belum kesampaian ke tempat tersebut. Hehehe..

Dari sekian banyak tempat yang ia kunjungi, sedikitnya ada tiga tempat yang menarik untuk ditelusuri lebih lanjut, diantaranya :

1. Grand Place, Brussels

IMG_6785Pilihan fashion Syahrini dengan menggunakan berbagai merk branded saat berpose di tengah-tengah Grand Place ini terlihat sesuai dengan bangunan-bangunan arsitektur disekelilingnya, tampak mahal dan berkelas.

Grand Place sendiri adalah salah satu landmark yang berfungsi sebagai alun-alun kota di Brussels, Ibukota Negara Belgia. Alun-alun ini dulunya diperuntukkan sebagai pasar besar yang dikelilingi empat gedung dengan karya arsitektur yang sangat indah. Kombinasi gaya arsitektur gothic dan baroque melekat sebagai atribut pada bangunan ini.

Kesan pertama saat melihat bangunan di belakang Syahrini ini adalah adanya irama dengan tinggi rendah bangunan, drama, pergerakan, dan juga ada efek pencahayaan yang jelas serta memiliki akustik yang baik. Hal inilah yang merupakan karakteristik arsitektur baroque. Pada hal-hal tertentu, arsitektur Baroque dapat juga dikatakan sebagai perpanjangan dari arsitektur Renaissance. Keduanya mempunyai kubah (dome), kolom, pilaster, entablature dan komponen-komponen klasik lainnya.

Terlihat bentuk lengkung kurva dan lengkung yang mengarah ke atas lalu bertemu pada puncak bangunannya. Jendela-jendela besar berbentuk persegi panjang, dan jendela yang lebih kecil yang berbentuk lingkaran, setengah lingkaran, atau oval (bulat telur). Dengan dekorasinya yang dihiasi dengan ukiran-ukiran logam membuat Grand Place nampak begitu menawan.

Sementara salah satu karakteristik pada bangunan gothic adalah terdapat menara yang biasanya terletak dibagian depan atau belakang suatu bangunan. Di area ini terdapat menara yang lebih tinggi dari bangunan lainnya dengan bentuk yang runcing-runcing dan penuh dengan hiasan, sehingga menimbulkan kesan keindahan dan kemegahan. Juga terdapat kaca patri dan rose window pada dinding bangunan yang digunakan untuk mendukung estetika bangunan dan memasukkan cahaya alami dari sinar matahari.

2. Molen de Put

IMG_6786

Tentu anda sudah bisa menebak bangunan ini pasti ada di Belanda kan?  Negeri Belanda memang identik dengan kincir angin karena hampir setiap daerah di Belanda memiliki kincir angin. Belanda dan kincir anginnya merupakan warisan budaya yang mempesona bangsa lain dan menjadikan Belanda selalu disebut-sebut sebagai ‘Negara Kincir Angin’.

Tak ingin ketinggalan, seorang Syahrini pun merasa wajib untuk mengabadikan momen di depan kincir angin Molen De Put. Tampak ia sedang duduk cantik dengan padanan yang pas antara topi dan jaket berbulunya. Kincir angin yang berada tepat di mulut jembatan penghubung antara rumah kelahiran Rembrandt dengan tepian kanal ini, sekarang menjadi monument kota di Leiden, sebuah Kota kecil di bagian selatan Belanda. Perpaduan unsur sejarah, budaya dan sajian berbagai hidangan menjadikan Molen De Put sangat menyenangkan untuk para turis.

Salah seorang teman saya yang sedang melanjutkan kuliah di Negara Kincir Angin ini, Dr. Andriani Qanitha mengatakan bahwa gaya arsitektur di Belanda, umumnya serupa dengan arsitektur Eropa lainnya. Terdapat banyak bangunan kuno. Di Kota Baru juga banyak bangunan modern dengan bentuk yang unik-unik dan asimetris. Kincir angin yang sudah kuno umumnya sudah tidak difungsikan lagi, hanya sebagai peninggalan leluhur dan dijaga kelestariannya untuk kepentingan pariwisata seperti Molen De Put. Sedangkan kincir-kincir angin di pinggir-pinggir kota yang lebih modern berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik.

Masih penasaran dengan bentuk gubahan dari sebuah kincir angin? Nah, berikut ini adalah salah satu gambar standaarmolen (postmill) untuk sebuah standar kincir angin menara yang berfungsi dalam industri penggilingan jagung atau tepung.

600px-Britzermuehle-innen02600px-Britzermuehle-innen01_Dutch_text

3. Santorini

IMG_6787

Pertama kali saya melihat postingan foto Syahrini yang menggunakan gaun cantik berwarna ungu dengan konde yang cetar membahana itu rasanya ingin buru-buru mengumpulkan uang untuk segera berlibur ke Yunani. Siapa yang tidak ingin pergi ke pulau seindah ini? Santorini adalah sebuah pulau karang yang terletak di paling selatan diantara gugusan Pulau Cylades tepi Laut Aegean, Yunani.

Memiliki pemandangan yang sangat indah dan disajikan dengan jejeran rumah dan bangunan yang nyaris semuanya berwarna putih sehingga warna tebing terlihat lebih menawan. Aksen warna umumnya muncul pada kusen dan daun jendela. Pintu-pintu yang dikombinasikan dengan pot-pot terakota khas Yunani dan bunga-bunga berwarna-warni yang diletakkan di teras dan jalanan yang dominan berwarna putih.

Menariknya, keindahan dari karya-karya arsitektur ini tanpa kehadiran seorang arsitek. Bangunan didesain dan dibangun oleh masyarakat biasa, bukan dari kalangan arsitektur profesional. Berawal mula dari manusia yang didorong oleh hasrat untuk melindungi diri dari alam beserta isinya. Masyarakat memulai membangun rumah dengan melubangi tebing lalu membuat gua buatan kecil. Desain tersebut dibuat dengan tradisi turun menurun sehingga banyak bangunan memiliki kemiripan antara satu dengan yang lainnya.

Pada umumnya rumah di Santorini terbagi atas dua ruangan utama yaitu kamar tidur dan ruang tamu. Kamar tidur terletak di dalam gua, sedangkan ruang tamu terletak di luar gua. Rumah-rumah dan askes sirkulasi yang dibangun, secara spontan menghasilkan karakter arsitektur yang tidak beraturan. Ketidakteraturan ini mengakibatkan munculnya rumah tumpang-tindih satu sama lain. Namun justru hal inilah yang membuat Santorini nampak semakin menggoda untuk menjadi salah satu destinasi wisata dunia yang wajib dikunjungi. Setuju kan?

Dibalik segala kontroversial yang mengiringi ketenaran seorang Syahrini. Ternyata ada banyak hal yang bisa dipelajari kan? Ketiga contoh bentuk arsitektur diatas hanya sebagian kecil dari perjalanan seorang Syahrini. Dengan begitu, kitapun berharap Syahrini tidak kehilangan eksitensinya untuk melancong ke berbagai negara dan membagi setiap momennya kepada para fans maupun haters!

Karena hidup butuh hiburan dan liburan yang terpampang nyata shaaayyyy… 🙂

 

 

Untuk melihat salah satu video Syahrini, bisa dilihat di :

https://instagram.com/p/BAMsM2FTQrN/

 

 

 

 

 

 

 

 

4 tanggapan untuk “Belajar Arsitektur Dari Syahrini

  1. Tulisannya Kereen terpampang nyata shaaayyy…. hehe

    ‘Gara-gara’ tulisan ini, saya akhirnya nge-follow lagi si cetar membahana Syahrini…

    *uhlala

    Suka

Tinggalkan komentar